Senin, 28 Desember 2015

Hakikat Manusia

A.  KAJIAN TENTANG HAKIKAT MANUSIA MENURUT SAINS DAN ISLAM
a.       Menurut SAINS
Manusia selalu menjadi objek penelitian bagi para ilmuan,dalam berbagai disiplin ilmu seperti antropologi, sosiologi, phisikologi dan lain-lain. Lous Leahy dalam bukunya : manusia sebuah misteri“ membahas tentang mengapa kehidupan manusia diperhatikan, yakni: 
1)      Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan dan mempunyai hak istimewa sampai batas-batas tertentu dan memiliki tugas menyelidiki segala sesuatu secara mendalam
2)      Manusia selalu memikirkan dan bertanya tentang segala hal dan ingin mengetahui segala sesuatu yang ada disekitarnya 
3)      Setiap manusia punya tanggung jawab untuk mengerti terhadap dirinya maupun terhadap orang lain dalam hidupnya. 
b.      Menurut Islam
Manusia diciptakan Allah SWT berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah SWT.
B.  ASAL USUL MANUSIA
1.    DEFINISI MANUSIA
Ada beberapa pendapat tentang definisi manusia diantaranya  :
a.    Dalam buku Kuliah Al-Islam karangan Endang Saifuddin Anshori , Manusia adalah makhluk berfikir. Berfikir adalah bertanya. Bertanya adalah mencari suatu jawaban. Mencari suatu jawaban adalah mencari kebenaran tentang suatu hal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa , manusia adalah suatu makhluk yang berupaya secara maksimal dan dengan penuh kesungguhan untuk mencari suatu jawaban tentang hidup di dunia yang penuh fana maupun hidup diakhirat.
b.    Definisi menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer manusia ialah suatu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Maksudnya dari pengertian ini ialah kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia karena memiliki akal dan nafsu. Itupun tergantung manusianya sendiri dia memilih untuk melawan ataupun ikut dalam hawa nafsunya dan itu merupakan perjuangan yang paling berat bagi manusia.
2.    ASAL-USUL KEJADIAN MANUSIA
Asal usul manusia dalam pandangan islam tidak terlepas dari figur Adam sebagai manusia pertama. Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah di muka bumi dengan segala karakter kemanusiaannya.
Dalam logika sederhana, dapat di pahami bahwa yang mengerti tentang penciptaan manusia adalah sang pencipta itu sendiri, Allah merupakan sang

maha pencipta. Jadi Allah yang lebih memahami tentang proses penciptaan manusia. Dalam Al-Qur’an di jelaskan tentang proses penciptaan manusia, antara lain dalam Q.S Al Mukminun :12,13 dan 14.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ.
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ.
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ.
Artinya:
12.  Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13.  Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14.  Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
 Ayat tersebut menjelaskan tentang asal pencipta manusia dari “sulatin minthin (sari pati tanah)”. Kata sulatin dapat diartikan dengan hasil akhir dari sesuatu yang di sarikan, sedangkan thin berarti tanah. Pada tahap berikutnya sari pati tanah berproses manjadi nuthfah (air mani).
Pada ayat 14 di jelaskan tentang tahapan reproduksi manusia setelah nuthfah, perubahan nuthfah secara berturut menjadi alaqah, mudhghah, izham dan khalqan akhar (makhluk lain). Alaqah memiliki dua pengertian, pertama darah yang mengental sebagai kelanjutan dari nuthfah oleh ke dua sesuatu yang menempel di dinding rahim. Mudhghah berarti sebuah daging yang merupakan proses penciptaan manusia sebagai kelanjutan alaqah. Izham (tulang-belulang) selanjutnya di balut dengan lahm (daging). Pada fase ini sampai pada pencapaian kesempurnaan bentuk manusia yang disebut dengan khalqon akhar, berarti ciptaan baru yang jauh berbeda dengan keadaan dan bentuk sebelumnya.
C.  POTENSI – POTENSI MANUSIA
Didalam buku “Membangun Manusia Seutuhnya Menurut Al-Qur’an” karangan Abu Bakar Muhammad mengelompokkan 4 potensi yang dimiliki manusia yaitu insting, indera, akal dan agama. Sedanglan dalam buku “Psikologi Pendidikan” karangan Romlah mengelompokkan 6 potensi yang dimiliki manusia yaitu : bakat dan kecerdasan, insting, nafsu, karakter, hereditas, dan intuisi. Pendapat lain menambahkan dengan ilmu pengetahuan. Selanjutnya, berbagai potensi ini akan diurai sebagai berikut :
1.    Al-lhamul Fitriy, (insting atau naluri)
2.    Al-Hawassu wal Masya’ir (indera dan perasaan)
3.    Akal
4.    Din (Agama)
5.    Ilmu
6.    Bakat dan Kecerdasan
7.    Nafsu dan Berbagai Dorongan
8.    Karater (Watak Asli) atau Tabiat Manusia
D.      KELEMAHAN – KELEMAHAN MANUSIA
Ada banyak sekali kelemahan-kelemahan manusia diantaranya :
1.         Manusia itu selalu membantah. (QS. Al Kahfi:54)
“Dan sesungguhnya kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Alqur’an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah”.
2.         Manusia bersifat lemah. (QS. An Nisa:28)
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah”.
3.         Manusia selalu zalim dan bodoh. (Al Ahzab:72)
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikulah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”.
4.         Manusia senang berbuat maksiat. (QS. Al Qiyamah:5)
“Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus”.
5.         Manusia mencintai kehidupan dunia. (QS. Al Qiyamah:20)
“Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia”.
6.         Manusia melampaui batas. (QS. Al ‘Alaq :6)
“Ketahuilah ! sesungguhnya manusia bebenar melampaui batas”.
7.         Manusia malas berbuat baik. (QS. Al Ma’arij:21)
“Dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir”.
8.         Manusia senang berkeluh kesah dan gelisah. (QS. Al Ma’arij:19)
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir”.
9.         Manusia tergesa-gesa. (QS. Al Anbiya’:37)
“Manusia telah dijadikan tergesa-gesa. Kelak akan aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku, maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera”.
10.     Manusia itu pelit. (QS. Al Isra:100)
“Katakanlah : kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya. Dan adalah manusia itu sangat kikir”.
E.       SIFAT -  SIFAT MANUSIA
Sifat-sifat manusia itu terbagi menjadi 2, yaitu :
1.         Akhlaqul Mahmudah
Ialah tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Contohnya : Khusnudzon, Qona’ah, Tawakkal , Ikhtiayar dll.
2.         Akhlaqul Madzmumah
Ialah tingkah laku yang tercermin pada diri manusia yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain. Contohnya : Su’udzon, Hasud, Iri, Takabbur dll.
F.        KELEBIHAN MANUSIA ATAS MAKHLUK LAIN
Banyak sekali kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh Allah kepada manusia diantaranya :
1.         Ditiupikan Ruh kedalam tubuh manusia seperti yang dijelaskan dalam firman Allah QS.As Sajdah:9 :
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (QS.As Sajdah:9)
2.         Diberi kistimewaan oleh Allah seperti yang dijelaskan dalam firman Allah QS. Al Israa’:70 :
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”
3.         Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang paling baik. seperti yang dijelaskan dalam firman Allah QS. At-Tin:4 :
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
4.         Alam diperuntukan untuk manusia seperti yang dijelaskan dalam firman Allah QS.Al Jaatsiyah:12 :
Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.”
5.         Diberi akal dan Nafsu
·         Saifuddin Anshori,Endang. 1986. Kuliah Al-Islam. Jakarta: CV Rajawali
·         Salim, Peter, Yeni Salim. 1995. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Edisi kedua. Jakarta: Modern English Press
·        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar