A. KAJIAN
TENTANG HAKIKAT MANUSIA MENURUT SAINS DAN ISLAM
a. Menurut SAINS
Manusia selalu menjadi objek penelitian bagi para ilmuan,dalam
berbagai disiplin ilmu seperti antropologi, sosiologi, phisikologi dan
lain-lain. Lous Leahy dalam bukunya : manusia sebuah misteri“ membahas tentang
mengapa kehidupan manusia diperhatikan, yakni:
1) Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan dan mempunyai
hak istimewa sampai batas-batas tertentu dan memiliki tugas menyelidiki segala
sesuatu secara mendalam
2) Manusia selalu memikirkan dan bertanya tentang segala hal dan
ingin mengetahui segala sesuatu yang ada disekitarnya
3) Setiap manusia punya tanggung jawab untuk mengerti terhadap
dirinya maupun terhadap orang lain dalam hidupnya.
b. Menurut
Islam
Manusia
diciptakan Allah SWT berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah,
dan mudah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki
berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang
telah diberikan Allah SWT.
B. ASAL
USUL MANUSIA
1. DEFINISI
MANUSIA
Ada
beberapa pendapat tentang definisi manusia diantaranya :
a. Dalam
buku Kuliah Al-Islam karangan Endang Saifuddin Anshori ,
Manusia adalah makhluk berfikir. Berfikir adalah bertanya. Bertanya adalah
mencari suatu jawaban. Mencari suatu jawaban adalah mencari kebenaran tentang
suatu hal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa , manusia adalah suatu
makhluk yang berupaya secara maksimal dan dengan penuh kesungguhan untuk
mencari suatu jawaban tentang hidup di dunia yang penuh fana maupun hidup
diakhirat.
b. Definisi
menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer manusia ialah suatu makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Maksudnya
dari pengertian ini ialah kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia karena
memiliki akal dan nafsu. Itupun tergantung manusianya sendiri dia memilih untuk
melawan ataupun ikut dalam hawa nafsunya dan itu merupakan perjuangan yang
paling berat bagi manusia.
2. ASAL-USUL
KEJADIAN MANUSIA
Asal usul manusia
dalam pandangan islam tidak terlepas dari figur Adam sebagai manusia pertama.
Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah di muka bumi dengan segala
karakter kemanusiaannya.
Dalam logika sederhana,
dapat di pahami bahwa yang mengerti tentang penciptaan manusia adalah sang
pencipta itu sendiri, Allah merupakan sang
maha pencipta. Jadi
Allah yang lebih memahami tentang proses penciptaan manusia. Dalam Al-Qur’an di
jelaskan tentang proses penciptaan manusia, antara lain dalam Q.S Al Mukminun
:12,13 dan 14.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ.
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ.
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ
مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ
أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ.
Artinya:
12. Dan
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.
13. Kemudian
kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim).
14. Kemudian
air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik.
Ayat tersebut
menjelaskan tentang asal pencipta manusia dari “sulatin minthin (sari pati
tanah)”. Kata sulatin dapat diartikan dengan hasil akhir dari
sesuatu yang di sarikan, sedangkan thin berarti tanah. Pada
tahap berikutnya sari pati tanah berproses manjadi nuthfah (air
mani).
Pada ayat 14 di
jelaskan tentang tahapan reproduksi manusia setelah nuthfah, perubahan nuthfah
secara berturut menjadi alaqah, mudhghah, izham dan khalqan akhar (makhluk
lain). Alaqah memiliki dua pengertian, pertama darah yang mengental sebagai
kelanjutan dari nuthfah oleh ke dua sesuatu yang menempel di dinding rahim.
Mudhghah berarti sebuah daging yang merupakan proses penciptaan manusia sebagai
kelanjutan alaqah. Izham (tulang-belulang) selanjutnya di balut dengan lahm
(daging). Pada fase ini sampai pada pencapaian kesempurnaan bentuk manusia yang
disebut dengan khalqon akhar, berarti ciptaan baru yang jauh berbeda dengan
keadaan dan bentuk sebelumnya.
C. POTENSI
– POTENSI MANUSIA
Didalam buku “Membangun
Manusia Seutuhnya Menurut Al-Qur’an” karangan
Abu Bakar Muhammad mengelompokkan 4 potensi yang dimiliki manusia yaitu insting,
indera, akal dan agama. Sedanglan dalam buku “Psikologi
Pendidikan” karangan Romlah mengelompokkan 6 potensi yang dimiliki manusia
yaitu : bakat dan kecerdasan, insting, nafsu, karakter, hereditas, dan intuisi.
Pendapat lain menambahkan dengan ilmu pengetahuan. Selanjutnya, berbagai
potensi ini akan diurai sebagai berikut :
1. Al-lhamul
Fitriy, (insting atau naluri)
2. Al-Hawassu
wal Masya’ir (indera dan
perasaan)
3. Akal
4. Din
(Agama)
5. Ilmu
6. Bakat
dan Kecerdasan
7. Nafsu
dan Berbagai Dorongan
8. Karater
(Watak Asli) atau Tabiat Manusia
D. KELEMAHAN
– KELEMAHAN MANUSIA
Ada
banyak sekali kelemahan-kelemahan manusia diantaranya :
1. Manusia itu selalu membantah. (QS. Al Kahfi:54)
“Dan sesungguhnya kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam
Alqur’an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling
banyak membantah”.
2. Manusia bersifat lemah. (QS. An Nisa:28)
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia
dijadikan bersifat lemah”.
3. Manusia selalu zalim dan bodoh. (Al Ahzab:72)
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi
dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikulah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”.
4. Manusia senang berbuat maksiat. (QS. Al Qiyamah:5)
“Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus”.
5. Manusia mencintai kehidupan dunia. (QS. Al Qiyamah:20)
“Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia)
mencintai kehidupan dunia”.
6. Manusia melampaui batas. (QS. Al ‘Alaq :6)
“Ketahuilah ! sesungguhnya manusia bebenar melampaui batas”.
7. Manusia malas berbuat baik. (QS. Al Ma’arij:21)
“Dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir”.
8. Manusia senang berkeluh kesah dan gelisah. (QS. Al Ma’arij:19)
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir”.
9. Manusia tergesa-gesa. (QS. Al Anbiya’:37)
“Manusia telah dijadikan tergesa-gesa. Kelak akan aku perlihatkan
kepadamu tanda-tanda azab-Ku, maka janganlah kamu minta kepada-Ku
mendatangkannya dengan segera”.
10. Manusia itu pelit. (QS. Al Isra:100)
“Katakanlah : kalau seandainya kamu menguasai
perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu
tahan, karena takut membelanjakannya. Dan adalah manusia itu sangat kikir”.
E. SIFAT
- SIFAT MANUSIA
Sifat-sifat
manusia itu terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Akhlaqul
Mahmudah
Ialah tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda
kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Contohnya : Khusnudzon, Qona’ah,
Tawakkal , Ikhtiayar dll.
2. Akhlaqul
Madzmumah
Ialah tingkah
laku yang tercermin pada diri manusia yang cenderung melekat dalam bentuk yang
tidak menyenangkan orang lain. Contohnya : Su’udzon, Hasud, Iri, Takabbur dll.
F. KELEBIHAN
MANUSIA ATAS MAKHLUK LAIN
Banyak
sekali kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh Allah kepada manusia diantaranya
:
1. Ditiupikan Ruh kedalam tubuh manusia seperti yang dijelaskan dalam
firman Allah QS.As Sajdah:9 :
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (QS.As Sajdah:9)
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (QS.As Sajdah:9)
2. Diberi kistimewaan oleh Allah seperti yang dijelaskan dalam firman
Allah QS. Al Israa’:70 :
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”
3. Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang paling baik.
seperti yang dijelaskan dalam firman Allah QS. At-Tin:4 :
“Sesungguhnya Kami
telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
4. Alam diperuntukan untuk manusia seperti yang dijelaskan dalam
firman Allah QS.Al Jaatsiyah:12 :
“Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.”
“Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.”
5. Diberi akal dan Nafsu
· Saifuddin
Anshori,Endang. 1986. Kuliah Al-Islam. Jakarta: CV Rajawali
· Salim,
Peter, Yeni Salim. 1995. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Edisi kedua.
Jakarta: Modern English Press
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar